HONDA BLADE BY AHM JAKARTA
Beberapa waktu lalu saat Oto2 nampilin Honda Blade bikinan Lent dari Probolinggo, sempat salah seorang sohib dari media di Jakarta calling n ngobrol banyak. ngobrol modifikasi motor baru keluaran Honda ini n ujung-ujungnya ternyata paling banyak dimodifikasi di jawa timur. di ibu kota Jakarta sendiri (selain AHM) belum ada yang berani ngemodif (atau masih sembunyi ditumpukan jerami x…..) so ini ada beberapa referensi modifikasi yang bisa jadi inspirasi buat pecinta modifikasi Blade’r, simak…
N buat yang ngerasa Bladenya pengin dijejerin disini boleh kirim fotonya ke otocustom@gmail.com.
Honda Blade modifikasi by Suken Modified Sidoarjo
Honda Blade modifikasi by Aries Putra Motor Tulungagung
Honda Blade modifikasi by AHM Jakarta
N buat yang ngerasa Bladenya pengin dijejerin disini boleh kirim fotonya ke otocustom@gmail.com.
Honda Blade modifikasi by Suken Modified SidoarjoHonda Blade modifikasi by Aries Putra Motor TulungagungHonda Blade modifikasi by AHM Jakarta
Tentu saja modif butuh biaya. Tapi seperti slogan lama “there is something money can’t buy”. Kepuasan adalah segalanya…. So, kata kuncinya adalah modif ringan, sedang, berat, dan ekstrem. Tinggal pilih sesuai selera dan kantong.
“Secara global, tampang P 220 sudah keren dan gagah. Namun yang bikin saya kurang sreg, fairing-nya hanya setengah. Maka dari itu, meski umurnya belum genap sebulan, saya order full fairing biar enggak setengah lagi dan lebih sporti. Ini full fairing pertama di Indonesia,” tutur Faiz.
Berhubung batok lampu bawaan motor kurang sesuai bila bersanding dengan fairing GSX 600, Rudi melengserkannya. Penggantinya batok baru yang juga bergaya GSX 600. “Headlamp masih andalkan orisinalnya, karena modelnya keren dan tergolong baru. Tak cuma itu, dipasang pada batok model moge Suzuki GSX 600 sangat pas baget,” yakin Rudi.
Apa kuncinya? “Naikin kompresi serta mainin timing pengapian,” terang Igbal Legawa, mekanik Yovan Speed and Custom (YSC). Rasio kompresi dibikin jadi 11,5:1 (standar 10,2:1). Caranya? “Papas bibir piston 1,5 mm,” lanjut Iwa, sapaan akrabnya. Lo bukannya malah jadi low compression tuh?
Menurut Iwa stroke-up ditempuh biar torsi mesin naik, efeknya akselerasi makin cepat dan gigi 6 yang berkarakter overdrive bisa tetap terpakai. “Kalau masih standar ya gak jalan, cuma nurunin rpm,” ujarnya. Pantas nafas motor enggak ada habisnya!
Namun tak hanya itu, biar momen puntir makin kuat, as balancer kruk as sedikit kena papas pisau bubut, kanan-kiri sebanyak 2,5 mm. Kitiran mesin makin enteng setelah bandul di magnet yang juga sebagai dudukan gigi starter dilepas.
“Konsep café racer sebenarnya keinginan dari yang punya motor, tapi kita kembangkan lagi,”kata Donny Ariyanto, punggawa SM. “Tapi beberapa maunya yang punya motor kita ikutin kaya cat warna hijau, ada gambar jokernya dan knalpot undertail,”tambahnya.
Biar masuk dengan konsep café racer, rangka belakang dipotong dan dibuat ulang. Jika ditotal-total, rangka jadi lebih pendek sekitar 20 cm. “Tapi basis rangka keseluruhan enggak kita ubah, karena bagaimana pun juga rangka orisinil lebih kuat dari rangka buatan sendiri,”ujar pria kalem ini lagi. Setuju.
Jika gaya café racer aslinya pakai sok belakang dobel, pelek jari-jari dan warna simpel, maka pada motor lansiran tahun 2000 ini dipasangkan monosok, pelek palang limbah, dan rem cakram dikedua rodanya. Swingarm pun dibuat sendiri agar menunjukkan kesan sangarnya. “Gue sih nyebut gaya ini modern café racer,”kata Donny lagi.
Saat menjadi relawan itulah beberapa kali Hary mengalami kendala ketika harus menolong korban. Lantaran lokasinya tidak terjangkau oleh mobil medis. Padahal harus diambil tindakan yang cepat. “Terpikir untuk membuat sebuah motor trail yang bisa bergerak dengan cepat dan lincah untuk menembus segala medan,” tutur Hary.
Proses dimulai pada awal bulan lalu ketika Merapi sudah menunjukkan tanda-tanda keaktifannya. Mulai dari konsep dan pembuatan ditangani Hary beserta rekan-rekannya di Seturan Adventuretrans Modification. Semua dilakukan dengan teliti untuk hasil maksimal. “Bukan untuk gaya-gayaan. Jangan sampai mau evakuasi malah terbalik kita yang di evakuasi,” papar pria pengggemar olah raga paralayang ini.
Thekatros Garage yang punya garapan, dari segi struktur motor kondisi standar terlihat tidak banyak yang diubah. “Tangki tetap standar, gue cuma merombak buntut dan penyesuaian pada bagian rangka belakang saja,” terang Andi Akbar sang punggawa.
