MotoBike - Mugi Eling selalu menghadirkan terobosan dalam berkarya. Kali ini menggabungkan sosok street fighter dan cafe racer, tertuang pada Mega Pro keluaran 2007 milik Wahyu Reven. Sangar, tapi riding style tetap nyaman.
“Awalnya bikin gaya European Style, buntut pendek dan menjulang ke atas. Namun saat proses desain, coba bikin yang beda. Buntut dibuat datar dan double seater, terinspirasi dari café racer. Kebetulan Wahyu setuju,” terang modifikator dari Evolution Young Street Custom (EYSC) ini.
Mewujudkannya, rangka belakang dibabat habis, diganti pipa bulat 1,5 inci. Biar tetap simpel, penguatnya dari pipa dengan ukuran sama dibentuk mirip garputala. “Sekaligus memberi tempat monosok,” lanjut Ui, panggilannya.
Buntut baru dibikinkan jok dengan desain simpel dan datar, pastinya untuk perjalanan lebih nyaman. Karena badan tak terlalu membungkuk. Setang pun tak terlalu baplang, karena pakai setang jepit bawaan sokbreker yang dipasang terbalik. “Kanan untuk kiri, kiri untuk kanan,” jelas modifikator kelahiran 1973 ini.
Bodi dibikin ulang dengan bentuk yang kental nuansa futuristik. Awalnya dibikin dari karton, setelah fix baru dicetak pakai fiber, yang dibikin setipis mungkin agar bobot tetap ringan.
Finishing-nya cat kombinasi hitam dan silver, sehingga nuansa elegan muncul. Sedang sasis sengaja diwarnai merah menyala, “Ingin menonjolkan bentuk sasis barunya, kesan sangar pun tetap ada,” lanjut modifikator yang beralamat di Jl. Pemuda No. 709 Purwokerto Barat, Jateng.
Bagaimana kaki-kakinya? Bagian depan mendapat jatah upside down copotan Suzuki GSX 750. Pemasangan mesti membuat ulang as komstir, yang disamakan dengan bawaan motor.
Pasangannya pelek dari Kawasaki ZX-9, berikut cakram. Sedang kaliper menggunakan produk Nissin 4 piston. Pemanisnya lampu dari foglamp mobil, yang diberi kedok berdesain seirama bodi.
Bagian belakang lebih kreatif, swing arm mengandalkan kepiwaian Ui. “Bikin dari besi kotak 3x6 cm yang dibentuk ulang dengan fiber agar kekar,” ujarnya. Enggak kelihatan ya, sekilas mirip limbah moge. Pasangannya monosok Suzuki Satria yang disandingkan pelek dari ZX-9 juga.
Sektor belakang makin terlihat padat dengan inovasi di bagian knalpot. Silencer dibikin dua, di kiri dan kanan roda. Yang mengagetkan silencer oval ini terbuat dari fiber, “Suara lebih empuk,” jujur modifikator berbadan irit ini.
“Awalnya bikin gaya European Style, buntut pendek dan menjulang ke atas. Namun saat proses desain, coba bikin yang beda. Buntut dibuat datar dan double seater, terinspirasi dari café racer. Kebetulan Wahyu setuju,” terang modifikator dari Evolution Young Street Custom (EYSC) ini.
Mewujudkannya, rangka belakang dibabat habis, diganti pipa bulat 1,5 inci. Biar tetap simpel, penguatnya dari pipa dengan ukuran sama dibentuk mirip garputala. “Sekaligus memberi tempat monosok,” lanjut Ui, panggilannya.
Buntut baru dibikinkan jok dengan desain simpel dan datar, pastinya untuk perjalanan lebih nyaman. Karena badan tak terlalu membungkuk. Setang pun tak terlalu baplang, karena pakai setang jepit bawaan sokbreker yang dipasang terbalik. “Kanan untuk kiri, kiri untuk kanan,” jelas modifikator kelahiran 1973 ini.
Bodi dibikin ulang dengan bentuk yang kental nuansa futuristik. Awalnya dibikin dari karton, setelah fix baru dicetak pakai fiber, yang dibikin setipis mungkin agar bobot tetap ringan.
Finishing-nya cat kombinasi hitam dan silver, sehingga nuansa elegan muncul. Sedang sasis sengaja diwarnai merah menyala, “Ingin menonjolkan bentuk sasis barunya, kesan sangar pun tetap ada,” lanjut modifikator yang beralamat di Jl. Pemuda No. 709 Purwokerto Barat, Jateng.
Bagaimana kaki-kakinya? Bagian depan mendapat jatah upside down copotan Suzuki GSX 750. Pemasangan mesti membuat ulang as komstir, yang disamakan dengan bawaan motor.
Pasangannya pelek dari Kawasaki ZX-9, berikut cakram. Sedang kaliper menggunakan produk Nissin 4 piston. Pemanisnya lampu dari foglamp mobil, yang diberi kedok berdesain seirama bodi.
Bagian belakang lebih kreatif, swing arm mengandalkan kepiwaian Ui. “Bikin dari besi kotak 3x6 cm yang dibentuk ulang dengan fiber agar kekar,” ujarnya. Enggak kelihatan ya, sekilas mirip limbah moge. Pasangannya monosok Suzuki Satria yang disandingkan pelek dari ZX-9 juga.
Sektor belakang makin terlihat padat dengan inovasi di bagian knalpot. Silencer dibikin dua, di kiri dan kanan roda. Yang mengagetkan silencer oval ini terbuat dari fiber, “Suara lebih empuk,” jujur modifikator berbadan irit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar