Selasa, 27 Desember 2011

kelebihan Revo Techno AT

Di dalam ruang mesin, produsen berlogo merek sayap mengepak ini menerapkan teknologi efficient and low friction technology atau disebut EFT. Fungsinya, meminimalkan gesekan antarkomponen mesin. Hasilnya, kerja mesin lebih optimal, efisien, dan yang paling penting hemat bahan bakar.

Kunci utamanya terdapat pada penggunaaan piston bertekstur (rough surface piston) yang terbuat dari material ringan. Ini akan meringankan kinerja putaran mesin. Permukaan kasar bisa mengurangi gesekan antara piston dan ruang silinder. Ujungnya, konsumsi bensin lebih irit.

Selanjutnya, jarak sumbu silinder atau off set cylinder terhadap sumbu crankshaft offset juga saling berdekatan. Kondisi ini turut mengurangi gesekan yang terjadi pada piston. Adanya teknologi rocker arm atau pelatuk klep dilengkapi dengan roller juga mereduksi gesekan dengan poros bubungan atau lebih dikenal dengan camshaft dalam proses penyemburan bahan bakar ke ruang bakar. Gesekan yang makin minim membuat efisiensi dalam tenaga.

Untuk kestabilan performa mesin, Honda juga menerapkan sistem pendingin ganda. Pertama, pendingin udara untuk CVT yang diperoleh dari corong udara. Kedua, pendingin ruang mesin yang dilakukan dengan bantuan oli. Pengurangan panas pada mesin jauh lebih efektif menjaga temperatur tetap stabil, terutama pada jalan macet dan perjalanan panjang sehingga lebih awet dan tahan lama.

Posisi corong udara yang terletak di atas permukaan mesin berfungsi mengatur masuk-keluarnya udara dalam mesin. Selain mendinginkan mesin, posisi itu juga mengurangi risiko masuknya air ke dalam mesin. Hal ini menjaga performa mesin tetap maksimal.

"Semua teknologi yang dibekali Honda di Revo Techno AT sangat mendukung terciptanya performa yang tangguh, tetapi tetap irit. Itu kelebihannya," ujar Oni Setiawan Technical Service PT Astra Honda Motor (AHM), yang juga Kepala Teknisi Smart Revolution Journey.





Kelemahan honda CBR 150cc

Honda CBR 150 adalah salah satu produksi pabrikan Honda Motor yang paling mahal. Desain dan tekhnologinya terlihat futuristik, dengan mengadopsi penampilan seniornya, yakni Honda CBR 600.

Desain mesin pun, dirancang gahar dengan teknologi menyerupai mesin untuk balap grandprix. Namun, di sisi lain, terdapat kelemahan yang menyertai kehadiran motor seharga mobil second ini.

Bahan Bakar

Salah satu kelemahan Honda CBR adalah mesin CBR hanya bisa diinfus dengan bahan bakar yang memiliki kadar oktan 92 atau lebih. Di Indonesia, jenis bahan bakar ini dikenal dengan nama pertamax. Jika menggunakan bahan bakar yang beroktan di bawah angka tersebut, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan sempurna.

Mengapa hal ini dikatakan sebagai kelemahan? Hal ini seseuai dengan kondisi di lapangan bahwa tidak semua stasiun pengisian bahan bakar, menyediakan bahan bakar jenis pertamax. Sehingga pengguna CBR harus bisa pintar-pintar mengatur konsumsi bahan bakar khususnya jika melakukan perjalanan keluar kota.

Perhitungan untuk pengisian ulang harus dilakukan dengan cermat. Jika dipaksakan menggunakan bahan bakar premium, maka akan berdampak pada sistem pembakaran.

Ibaratnya, dengan menggunakan pertamax akan menghasilkan api biru sebagaimana kompor menggunakan gas. Sedangkan premium, hasil pembakaran masih meninggalkan sisa pembakaran yang menyebabkan residu dapur pacu mesin.

Karakter Tenaga Mesin


Selain itu, kelemahan Honda CBR lainnya adalah terkait pada karakter tenaga. Putaran mesin Honda CBR akan mendapatkan tenaga maksimal jika mesin berada pada putaran mesin tengah atas. Artinya, jika motor digunakan pada putaran mesin rendah, tidak akan senyaman jika motor dipacu pada kecepatan tinggi.

Kondisi ini menyebabkan motor jenis ini tidak cocok digunakan di wilayah perkotaan yang penuh dengan ancaman macet. Dengan medan perkotaan, mesin tidak akan sempat meraih tenaga mesin optimal. Ini termasuk salah satu kelemahan CBR, yakni tidak fungsional untuk wilayah perkotaan.

Kemudi

Kondisi kemudi yang mengadopsi gaya sport, juga berpengaruh pada tingkat kelelahan pengemudi. Pengemudi akan lebih cepat merasa lelah, jika harus berkendara dengan jarak yang relatif jauh.

Namun, hal ini bisa menjadi kelebihan jika pengemudi membutuhkan performa kecepatan dalam berkendara. Karena dengan posisi membungkuk, maka akan didapat kendaraan yang aerodinamis dan lebih sedikit terkena terpaan angin dari depan.

Kesediaan Bahan Bakar


Dan bagi peminat Honda CBR yang masih sensistif terhadap tingkat keiritan kendaraan, maka sangat tidak disarankan membeli kendaraan ini. Sebab, dengan kapasitas silinder yang sama, Honda CBR sedikit lebih boros daripada saudara ekandungnya, yakni Honda Mega Pro.

Hal ini mengingat kompresi untuk Honda CBR sebesar 11: 1. Kompresi adalah tekanan pada ruang tanki, di mana pada motor lain bisa mencapai 30:1

Semua keputusan tetap ditangan kamu. Mau memilih CBR 150?

setting bore up harian Satria FU

Riset ini didedikasikan untuk para pengguna FU yang masih berstatus pelajar. Mengapa? Karena sekarang ini aku sering liat dijalan semakin banyak anak sekolahan menggunakan FU sebagai sarana transportasi ke sekolah, beberapa tampak masih standar, dan beberapa telah di upgrade sedikit, seperti misalnya pasang knalpot free flow tapi tanpa diikuti langkah lain, jadinya hanya suaranya saja yang kenceng tapi larinya kalah dengan motor standar. Atau ada juga yang fokus ke tampilan saja dengan mengganti pelek dengan tipe jari-jari dan memasang ban super tipis (ban khusus drag maksudnya..), ini menurutku juga kurang baik karena klo mesin motor sehat dan bisa kenceng tapi trus gara-gara pake ban tipis jadi ga bisa belok saat digeber kan malah bahaya, Bro….coba banyangin, pas lagi kebut-kebutan ma Supra x (hehehe…) dan FU berhasil melibas dengan mudanya…tapi trus tau-tau nyungsep di tikungan karena traksi buat menikung kurang…kan tengsin jadinya.

Bertolak dari hal-hal tersebut aku mengadakan riset up-grade performa FU yang dapat dicontoh oleh para pelajar pemakai FU…intinya siy up-grade performa tapi dengan biaya terjangkau oleh para pelajar..hehehe…gitu loh maksudnya khusus pelajar tuh!

Dari hasil pengamatanku beberapa bengkel top dalam melakukan modifikasi up-grade terhadap FU selalu mengandalkan penggantian part dengan merek-merek terkenal yang jelas harganya mahal. Menurutku siy semua orang juga bisa ngencengin FU klo duitnya banyak…..tinggal tebus part-part racing yang mahal trus dipasang… jadi deh FU kenceng! Cuman masalahnya bagaimana nasib adik-adik pelajar yang pengen FU-nya juga kenceng tapi uang saku terbatas…hehe..maksudnya belum tentu juga uang sakunya benar-benar terbatas, tapi mereka kan punya pos pengeluaran lainnya juga kaya misalnya biaya nraktir gebetan, biaya merias diri biar cepet laku.. hhe..

Nah, buat adik-adik pelajar penggenjot FU…yang tua-tua juga boleh nyonto ding, berikut adalah tip up-grade yang (sebagian besar) dah dipraktekin langsung di motorku…yang jelas aku jamin dengan melakukan upgrade seperti ini tidak akan membuat TTM kalian terlantar,,,piss

1. Langkah pertama yg paling gampang, ganti Pilot jet dengan ukuran 17.5, bisa pake punya shogun lama. Harga palingan 30rb. Klo mau lebih murah pake merek Kitaco harnganya 17,5ribuan

2. Lepas paking kepala silinder, pake 1 lapis aja yang tengah, langkah ini berarti naikin rasio kompresi dari standarnya 10,2 menjadi sekitar 11,4. Langkah ini siy ke bengkel aja, misalnya sekalian pas servis besar. Klo mau naikin kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking, cukup pake lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking), trik ini dah dicoba mekanik jogja dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli. Langkah lepas paking blok bawah ini pengen aku cobain tapi blum sempet, ntar pas servis besar lagi aja kayanya.

3. Porting lubang in & out. Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm Yang ini juga harus ke bengkel. Beberapa bengkel top mematok harga 300rb hingga 500rb. Tapi bengkel2 balap rumahan palingan 100rb.

4. Ganti karbu (berarti langkah nomor 1 ga perlu), saran pake punya RX King (karena murah, dan cocok dan bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar), spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150, setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (plis note tiap motor bisa beda2), posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas. Alternatif lain bisa juga pake punya NSR SP yakni Keihin PE 28 harga barunya 600 rbuan yang Thailand (Awas barang palsu china). Klo ganti karbu, sebaiknya juga pasang keran bensin model kompresor buat gantiin aslinya yang model vakum…biar aliran bensin lancar

5. majuin gigi TOP 1 mata, ini berarti majuin waktu buka tutup katub masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setingannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata…istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle…buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi…hehehe…bingung, bingung deh….), hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya. Yang ini siy jelas mending ke bengkel aja deh…trus bengkelnya juga harus yang jago

6. lepas saringan udara (klo dah ganti karbu), yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja…itu tuh yang ada ada kertas saringanya. Sedangkan boknya masih terpasang dan tersambung ke karbu . Kalo masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri

7. potong kabel koil 2 cm (=ngurangin resistensi kabel sekitar 10%), Bisa dilakuin sendiri. Ingat masang kabelnya lagi harus bener2 kuat, caranya ditusukin dan diputar hingga ngedrat

8. ganti pake busi Iridium (saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb) hasilnya lumayan. Klo mau tetep pake busi standar juga gapapa, cuman atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm

9. oli pake yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli), trus pake yang 10/40

10. ganti knalpot free flow, saran yang murah dan cukup ampuh pake bikinan Edi Sawangan (yang pelat pernis cuman 250 rb)…yang jelas tampilan jadi lebih sangar bin bengis karena bahan knalpot dari pelat yang di pernis doing plus coklat-coklat kaya karatan …jauh dari kesan klimis yang sering ditimbulkan bila pake knalpot aluminium atau krom…hehehe…no offense ya buat yang pake knalpot mahal 2)

11. Posisi as roda pada penyetel kekencengan rantai diusahakan pada posisi sedepan mungkin, klo perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver..khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun

12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm, bisa pake potongan per kopling (bisa pake punya motor apa aja asal diameter sama, harga palingan 15 ribuan), tapi mesti ditipisin pake gerinda dulu biar ga ketebelan. Langkah ini sebaiknya dibengkel aja deh. Trus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, diujungnya dipakein per yang sering dipakai di rem teromol (harga 5 ribuan) untuk ngedorong tuas pengungkit kopling agar baliknya cepet. Hasilnya kopling jadi cepet baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas….yang jelas kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing (100 – 150 rb, tapi awas, beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi….per kopling standar terutama yang CBU kayanya lebih durable dan dengan diganjel, kekerasannya akan setara dengan per racing). Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegel2 klo lewat jalan macet

13. Pulser digeser 1 ampe 2 mili…yang ini aku ga tau kenapa bisa bikim motor makin melesat, tapi aku praktekin hasilnya memang berasa kok. Suruh orang bengkel aja yang mundurin.

14. nah klo semua langkah diatas…atau beberapa aja deh…udah dilakukan pasti performa motor dah melonjak. Tapi khusus untuk temen2 di Jakarta ato daerah yang ramai dalam artian trek lintasan pendek2 yang mengakibatkan ga bisa leluasa pol gas di gigi 5 ato 6…maka disarankan ganti gir depan pake yang 13 mata (standarnya 14 mata) bisa pake punya yamaha crypton ato F1ZR…beli aja yang buatan aspira atau indopart cumin 30 ribuan…hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan (lagian kan disaranin buat yang sering kena macet jadi ga pernah nge-top speed..hehe) malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed.

Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.



Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll…atao bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengna per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama…

Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa (850 – 1 jutaan…ato NMF yang hampir 2jutaan)…ato apalah terserah…soalnya aku sendiri blum nyobain klo yang ini. Klo dah ganti chamshaft pake yang racing berarti langkah No. 5 tidak perlu dilakukan.

Semoga berguna.



Porting Polish
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43

Performa: gigi 4 120 kpj (mentok limiter)..gigi 5 135 kpj…gigi 6..blum pernah ketemu jalan yg cukup sepi buat full throttle…

tips Lagi FU 150


Peranti pelindung sokbreker depan dari kotoran atau air yang biasa disebut sil terbuat dari sejenis karet. Penyakit utamanya, karena kemakan usia biasanya bocor atau getas. Nih, Arief rachman saleh, pemilik Suzuki Satria FU 150 ini, mengalami hal itu.

Pemicu lain, kotoran yang menempel di sokbreker jarang dibersihkan sehingga menelusup ke sil itu atau bisa juga motor sering dibawa di jalan rusak. “Iya tuh, trek yang gue lalui saat pergi ke kantor banyak yang rusak. Ya gue hajar terus, ketimbang telat sampe di kantor, hehe!” urai pria berpostur subur ini.

Lebih apek, ternyata sok depannya juga sudah diturunin dari standarnya. Jadi gak aneh kalo kinerja peranti itu makin berat. Akhirya, pria biasa disapa Ngip ini membawa besutannya ke bengkel Irwan Motor (IM) buat nyelesain masalah itu.

Sayang, pas mau ganti sil baru, milik aslinya agak sulit didapat. Tapi untung Irwan Ariyanto, mekanik IM di Jl. Lubang Buaya No.25, Jaktim punya solusi. “Pasang sil sok Yamaha Jupiter Z, sama kok dan harganya pun murah lagi,” ujarnya.

Peranti yang harganya cuma Rp 15 ribu itu langsung diaplikasikan. Yuk, kita simak cara pemasangannya. Agar di saat pelepasan sok lebih gampang, disarankan mencopot ban depan dan sepatbor juga.

Setelah ban lepas, dilanjutkan mencopot batok lampu berikut soket-soket kelistrikan pakai obeng plus (+). Begitu semua terurai, tinggal buka baut di setang dengan kunci 12 (gbr.1). Tahap berikutnya lepas baut di segitiga atas dan segitiga bawah menggunakan kunci 12 (gbr.2).



Setelah semua tanggal, tinggal tarik sok ke bawah. “Nah, agak susah melepas soknya, tinggal kasih bensin sedikit dan dipukul palu karet untuk memperlancar sok untuk dilepas,” saran Andi.

Berikutnya bersihkan dulu sokbreker dari kotoran. Setelah itu, proses penggantian sil yang sudah rusak. Tapi buka dulu sil sok kiri dan kanan lama lewat cara mencungkil menggunakan obeng min (-) (gbr.3). Cara pasangnya pun tinggal dimasukkan kembali dan ditekan obeng min dilapis kain agar rata dan gak cacat (gbr.4).

Sudah? Ayo kembalikan lagi peranti yang sudah diurai tadi dan kencangkan baut-baut pengikatnya. “Kalo semua udah dipasang, jangan lupa mengukur kembali posisi sok kiri dan kanan dengan menggunakan sigmat (gbr.5) agar rata lagi,” tutup Irwan.




Source : Otomotifnet
Momod is offline  

tips satria FU

satria fu-150Ini tips yang dikumpulkan dari S2W dan SSFC juga sumber-sumber lain (M+, Otomotif, Oto+ dll) khusus bagi pemilik FU. mudah-mudahan tips ini dapat bermanfaat.

Tips Ringan Atasi Mesin Berisik

Buat penyemplak Satria F150 mungkin pernah mengalami hal seperti ini, Mesin dirasakan berisik. kretek-kretek-kretek begitu bunyinya Bro. Nah, jangan panik bro! Ini masalah biasa, karakter mesin 4-tak ber-CC besar. Apalagi mesin satria kita berteknologi DOHC, Twin Cam, yang memiliki klep jauh lebih banyak dibanding mesin 4-tak biasa.

PERHATIAN :
Redaksi tidak bertanggung jawab atas hasil kerja yang dilakukan berdasarkan tips di bawah ini. Oleh karena itu tips di bawah ini lebih tepat dilakukan bersama dengan mekanik yang terlatih dan dipercaya.

Sebenarnya mesin berisik ada beberapa penyebab. Biasanya nih, mesin berisik disebabkan:

1. Katup yg berbunyi
2. Bunyi dari bagian piston
3. Bunyi dari bagian rantai timing
4. Bunyi dari bagian kopling
5. Bunyi dari bagian crankshaft
6. Bunyi dari bagian transmisi

Nah penyakit yang biasanya dihadapi satria FU 150 biasanya bersumber dari bagian rantai timing, bahasa umumnya rante keteng. Kenapa sih bisa bikin berisik? ya penyebabnya bisa karena rantainya sudah ‘uzur’ bin melar, sproket (gir)-nya aus, atau karena stelan rantainya tidak pas lagi alias perlu distel lagi kekencengannya.

Terus gimana sih solusinya nih? Males banget, motor keren eh bunyinya berisik banget. Huh!!!. Paniknya hati ini, melihat motor kesayangan bunyi mesinnya teriak2.

Sederhana sih solusinya, cukup dicek cam chain tension adjuster-nya bahasa gampangnya cek alat penyetel otomatis rante keteng. Cek apakah masih berfungsi atau tidak. Jika sudah tidak berfungsi maksimal ya memang musti diganti. Jadi ngak perlu asal claim minta diganti. Kalo masih berfungsi, artinya perlu distel lagi tuh tensioner!.

Ente pasti nanya deh, yakin tuh gara2 tensionernya yg gak bener? Logikanya sih gini bro. Motor kita ini baru, kemungkinan cacat produksi memang ada, namun itu sangat kecil kemungkinannya. Apalagi perusahaan sekaliber Suzuki, pasti ngak sembarangan membuat suatu produk. Minimal mereka telah menerapkan quality control setaraf 6 sigma, bahasa umum dikalangan specialist quality control. Jadi rantai timing – rante keteng- kendor alias melar bin uzur ataupun kasus sproketnya yang aus karena masa pakai harian

Udah percaya kan ente-ente?..

Tuh kan nanya lagi, Bos, gimana nih ngecek kl tensioner adjuster masih berfungsi baik? bener kan, pasti nanya.

Gini nih caranya:

1.. Buka Cam Chain Adjuster Tensioner dari tempatnya. Gunakan kunci no 8.
2.. Setelah dibuka, dengan menggunakan obeng ( – )masukkan ke dalam celah tegangan rantai cam dan putar searah jarum jam untuk mengendorkan tegangan, kemudian lepaskan obeng ( – ).
3.. Untuk memastikan gerakan batang penekannya, bila batang penekannya macet/mekanisme pegasnya rusak ya harus diganti penyetel tegangan rantai keteng dengan yang baru.

Jadi, ngak melulu tensioner adjusternya musti diganti, cek dulu masih bekerja atau tidak. Jika masih bekerja, tinggal menyetel ketegangan rantai cam yang sesuai. Kalo sudah tidak berfungsi barulah diganti. Untuk berbagai kasus, penggantian ini biasanya gratis, karena masih dalam masa garansi.

OK, sekarang katakanlah cam chain tensioner adjuster masih berfungsi. Cara memasangnya gimana nih, apakah tinggal pasang aja atau perlu perhatian khusus?

Berikut ini langkah-langkah yang kudu duperhatikan pada saat akan memasang kembali alat tersebut.

1.. Sebelum memasang, pastikan pegas penegang sudah dikunci. Caranya dengan obeng (-) putar searah jarum jam.

2.. Putar Crankchaft pada arah yang normal untuk menghilangkan kekendoran rantai antara crank sproket dan exhaust sproket.

3.. Setelah memasang cam chain tension adjuster, putar obeng (-) berlawanan arah jarum jam. Pada saat cam chain tension adjuster berputar batang penegang akan terdorong oleh daya pegas dan menekan cam chain tension adjuster yang sekaligus menekan rantai cam.

Nah, begitu bro inpo-nye…
Ente boleh coba sendiri, tapi sebaiknya didampingi mekanik yang berpengalaman. Lebih aman sih bawa ke BERES, enter perhatiin cara kerjanya, bandingkan dengan tips di atas. Setelah itu COPY PASTE deh, maksudnye kerjain ndiri kl ada kasus begini lagi di rumah. Lumayan hemat 30 rebu + pajak. Hehehehehe…

Selamat mencoba!!

10 motor tercepat dan termahal

Dapet dari forum sebelah nich bro..

berikut top 10 motor tercepat di dunia...



langsung aja cekidot bro

 1. Dodge Tomahawk

Mesin: 10-cylinder 90-degree V-type
Kecepatan Max: 350 miles per jam (560 km / jam)
Tenaga: 500 Tenaga Kuda (370 kW) @ 5600 rpm (45 kW/L)
Transmission: 2-speed manual

 2. Suzuki Hayabuss

Mesin: 1340 cc (82 cu in), 4-stroke, four-cylinder, liquid-cooled, DOHC, 16-valve
Kecepatan Max: 248 miles per jam (397 km / jam)
Tenaga: 197 Tenaga Kuda (147 kW) @ 6750 rpm 147kW
Transmission: 6-speed, constant mesh


Spoiler For : 3. MTT Turbine Superbike Y2K


Mesin: 227 miles per jam (365 km / jam)
Kecepatan Max: Rolls-Royce 250-C20 turbo shaft
Tenaga: 320 Tenaga Kuda (239 kW) @ 52,000 rpm
Transmission: 2-speed automatic


Harga US$150,000 (US$185,000 in 2004) 



Spoiler For : 4. Honda CBR1100XX Blackbird

Mesin: 1137cc liquid-cooled inline four-cylinder
Kecepatan Max: 190 miles per jam (310km / jam)
Tenaga: 114 kW (153 hp) @ 10,000 rpm
Transmission: Close-ratio 6-speed



Spoiler For : 5. Yamaha YZF R1

Mesin: Forward Inclined Parallel 4-cylinder, 20 valves, DOHC, liquid-cooled
Kecepatan Max: 186miles per jam (297 km / jam)
Tenaga: 128.2 Tenaga Kuda (95.6 kW) at 10000 rpm
Transmission: Constant mesh 6-speed



Spoiler For : 6. MV Agusta F4 1000 R

Mesin: liquid cooled, inline, 4 cylinder, DOHC, 16 radial valves
Kecepatan Max: 185 mph (299 km / jam)
Tenaga: 174 Tenaga Kuda (128 kW)
Transmission: multi-disc wet clutch, 6 speed cassette gearbox



Spoiler For : 7. Kawasaki Ninja ZX-11/ZZ-R1100

Mesin: 1052 cc 4-stroke, 4-cylinder, DOHC, liquid-cooled
Kecepatan Max: 176 miles per jam (283km / jam)
Tenaga: 108 kW (147 PS) @ 10,500 rpm
Transmission: 6 speed



Spoiler For : 8. Aprilia RSV 1000R Mille

Mesin: 998 cc 60 degree V-twin Mesin
Kecepatan Max: 175 miles per jam (281 km / jam)
Tenaga: 105.24 kW (143.09 PS; 141.13 hp) @ 10000 rpm
Transmission: 6 speed, chain drive


Spoiler For : 9. BMW K 1200 S

Mesin: 16 valves, 4 cylinders, DOHC, horizontal in-line, liquid cooled
Kecepatan Max: 174 miles per jam (278 km / jam)
Tenaga: 164.94 Tenaga Kuda (120.4 kW) @ 10250 RPM
Transmission: 6 speed manual


Spoiler For : 10. Ducati 1098s

Mesin: L-twin cylinder, 4 valves per cylinder Desmodromic, liquid cooled
Kecepatan Max: 169 miles per jam (271 km / jam)
Tenaga: 119.3 kW (160.0 bhp) @ 9750 rpm
Transmission: 6 speed Chain

motor Bat man

Saat nonton film Batman, motor tunggangan si manusia Kelelawar ini terlihat hanya sebagai penciptaan khayalan sang sutradara dan penulis naskah di film Dark Knight.
Dengan bodi yang besar dilengkapi senjata otomatis, BatPod siap memusnahkan apa saya yang menghadang didepannya. Mungkin jika Batman tinggal di Jakarta, kemacetan yang ada bakal dihancurkan hanya dengan sekali menarik pelatuk yang terintegrasi di stang motornya.
Sekarang, tuh motor bener-bener ada, tapi Cuma replica aja. Sayangnya ane gak nyari dimana adanya BatPod ini, lagi banyak kerjaan euy..
Motor hasil oprekan Chopper City ini, menggendong mesin berkapasitas 850 cc V-Twin dengan throttle yang mengaplikasi fly-by wire dan transmisi sport otomatis buatan Aprilia.


spuyer

Merek EXTREME

Pilot-Jet

1 Jupiter MX135 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

2 Jupiter-Z 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

3 Vega 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

4 Shogun 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

5 Smash 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

6 Shogun 125 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

7 Satria F-150 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25

8 Scorpio 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

9 Satria 120 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

10 Thunder 125 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

11 Raider, F1Z-R 12.5, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

12 Supra 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

13 Karisma 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

14 Vario 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

15 Tiger 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

16 Ninja 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

17 NSR150-SP 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 

18 RX-King 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

Main-Jet

1 Scorpio 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150

2 Jupiter-Z 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 105, 115

3 Vega 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115

4 Nouvo 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115

5 Shogun 110 67,5, 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115

6 Smash 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115

7 Shogun 125 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115

8 Supra 72, 75, 78, 80, 82, 85

9 Karisma 72, 75, 78, 80, 82, 85

10 Kaze 72, 75, 78, 80, 82, 85

11 Tiger 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128

12 Ninja 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128

13 NSR150-SP 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128

14 Jupiter MX 106, 130, 132, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160

15 Thunder 125 105, 130, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160

16 Vario 110, 130, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160, 162, 165, 168, 170

17 Satria 120 90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145

18 RX-King 150, 155, 160, 165, 170, 175, 180, 190, 195, 200, 210

Merek Kitaco

Pilot-Jet

1 Kaze 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48

2 Grand 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48

3 Supra 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48

4 Shogun 15, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30

5 Jupiter-Z 15, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30

6 RX-King 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 40, 42.5, 45


Main-Jet

1 Kaze 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90

2 Grand 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90

3 Supra 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90

4 Shogun 70, 72,5, 77,5, 80, 82,5, 85, 87,5, 90, 97.5, 100, 102.5, 107,5, 110, 112.5, 115, 120, 125 

5 Jupiter-Z 70, 72,5, 77,5, 80, 82,5, 85, 87,5, 90, 97.5, 100, 102.5, 107,5, 110, 112.5, 115, 120,125

6 RX-King 85, 90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150, 155, 160, 165, 170, 175,