Honda CBR 150 adalah salah satu produksi pabrikan Honda Motor yang paling mahal. Desain dan tekhnologinya terlihat futuristik, dengan mengadopsi penampilan seniornya, yakni Honda CBR 600.
Desain mesin pun, dirancang gahar dengan teknologi menyerupai mesin untuk balap grandprix. Namun, di sisi lain, terdapat kelemahan yang menyertai kehadiran motor seharga mobil second ini.
Bahan Bakar
Salah satu kelemahan Honda CBR adalah mesin CBR hanya bisa diinfus dengan bahan bakar yang memiliki kadar oktan 92 atau lebih. Di Indonesia, jenis bahan bakar ini dikenal dengan nama pertamax. Jika menggunakan bahan bakar yang beroktan di bawah angka tersebut, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan sempurna.
Mengapa hal ini dikatakan sebagai kelemahan? Hal ini seseuai dengan kondisi di lapangan bahwa tidak semua stasiun pengisian bahan bakar, menyediakan bahan bakar jenis pertamax. Sehingga pengguna CBR harus bisa pintar-pintar mengatur konsumsi bahan bakar khususnya jika melakukan perjalanan keluar kota.
Perhitungan untuk pengisian ulang harus dilakukan dengan cermat. Jika dipaksakan menggunakan bahan bakar premium, maka akan berdampak pada sistem pembakaran.
Ibaratnya, dengan menggunakan pertamax akan menghasilkan api biru sebagaimana kompor menggunakan gas. Sedangkan premium, hasil pembakaran masih meninggalkan sisa pembakaran yang menyebabkan residu dapur pacu mesin.
Karakter Tenaga Mesin
Selain itu, kelemahan Honda CBR lainnya adalah terkait pada karakter tenaga. Putaran mesin Honda CBR akan mendapatkan tenaga maksimal jika mesin berada pada putaran mesin tengah atas. Artinya, jika motor digunakan pada putaran mesin rendah, tidak akan senyaman jika motor dipacu pada kecepatan tinggi.
Kondisi ini menyebabkan motor jenis ini tidak cocok digunakan di wilayah perkotaan yang penuh dengan ancaman macet. Dengan medan perkotaan, mesin tidak akan sempat meraih tenaga mesin optimal. Ini termasuk salah satu kelemahan CBR, yakni tidak fungsional untuk wilayah perkotaan.
Kemudi
Kondisi kemudi yang mengadopsi gaya sport, juga berpengaruh pada tingkat kelelahan pengemudi. Pengemudi akan lebih cepat merasa lelah, jika harus berkendara dengan jarak yang relatif jauh.
Namun, hal ini bisa menjadi kelebihan jika pengemudi membutuhkan performa kecepatan dalam berkendara. Karena dengan posisi membungkuk, maka akan didapat kendaraan yang aerodinamis dan lebih sedikit terkena terpaan angin dari depan.
Kesediaan Bahan Bakar
Dan bagi peminat Honda CBR yang masih sensistif terhadap tingkat keiritan kendaraan, maka sangat tidak disarankan membeli kendaraan ini. Sebab, dengan kapasitas silinder yang sama, Honda CBR sedikit lebih boros daripada saudara ekandungnya, yakni Honda Mega Pro.
Hal ini mengingat kompresi untuk Honda CBR sebesar 11: 1. Kompresi adalah tekanan pada ruang tanki, di mana pada motor lain bisa mencapai 30:1
Semua keputusan tetap ditangan kamu. Mau memilih CBR 150?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar