MotoBike - Tampilan Honda CBR 250R bagi sebagian penunggangnya sudah keren, sporti dan sedikit bau elegan. Terang saja, bentuknya gabungan antara Honda VFR1200 di sisi depan, dan CBR 1000RR di bagian tengah ke belakang.
Namun ternyata tak sedikit pula yang bilang kurang cakep sedikit lagi. Salah satunya Brahmantio, manajer bengkel Sportisi Motorsport (SM). “Bagian depan memang sudah bagus, tapi tangki dan buntut bentuknya kurang menyatu, makanya perlu didesain ulang,” terangnya dengan semangat.
Guna me-redesign motor ber-throttle body 38 mm ini, tim kreatif SM pun beraksi. Sisi depan sebagai area yang dianggap sudah match di hati, dijadikan patokan. Terutama garis lengkung bodi keseluruhan jika dilihat dari samping.
Garis besarnya, bentuk dari depan sampai belakang lengkungannya dibikin seirama. Pertama perhatikan tangki, kini sisi belakang yang dijepit paha sedikit lebih gemuk. Bagian atas samping pun lebih gembung, jika dilihat jadi lebih menyatu dengan fairing.
Lanjut ke buntut yang dibikin single seater. Bentuknya dibikin melengkung seirama tarikan tangki. Sisi atas diberi ornamen beberapa lekukan hingga ujungnya. Paling bawah yang menyambung dengan sepatbor, dibentuk tak lagi melebar aneh seperti bawaan pabrik.
Sebagai ending-nya, diisi sepatbor mungil. Oh iya, jika melihat lampu rem sekilas, pasti mengira sudah diganti. Lantaran jadi dua atas dan bawah. Ternyata asliya cuma diberi penutup dari fiberglass. Nah di kiri-kanannya bercokol lampu sein custom berisi LED.
Perhatian pindah ke sisi tengah. Wow sasis diganti kah? Kok pakai deltabox! Ternyata setelah diteliti secara detail, itu cuma kamuflase sasis bawaan pakai fiberglass juga. “Tertipu kan?” ujar Bram, sapaan Bramantio.
Geser ke bawah lagi. Fairing penutup mesin dan leher knalpot kini tampil lebih panjang hingga belakang, dengan coakan menyesuaikan ‘sasis’ baru dan footstep yang sudah pakai versi aftermarket asal Thailand.
Redesign berlanjut pada penahan cipratan air, atau spatbor depan. Kini dibikin lebih gondrong ke bawah. Efeknya sisi depan terlihat lebih berisi.
Gimana dengan belakang? Sepatbor kolong atau hugger pun tak luput dari redesign. Tentu saja dibikin lebih melengkung seirama bodi belakang. Namun tak hanya itu, sekaligus dibikin menyatu dengan kondom swing arm. Jika hanya sekilas, mirip lengan ayun copotan moge. Awas tertipu!
Selesai? Sebagai finishing-nya seluruh bodi dilabur cat dominan kuning, dikombinasi hitam dan putih, berikut grafis corak Sportisi yang berkesan sangat sporti. Jok pun dilapis ulang pakai kulit warna putih biar serasi.
Nah setelah usai, motor karya bengkel yang beralamat di Jl. Tenggiri No. 4A Rawamangun, Jaktim ini ditampilkan perdana di hadapan publik saat gelaran Otobursa Tumplek-Blek di Senayan (21/5). “Banyak yang nawar, padahal enggak kami jual, hehehe…,” tutup Bram sambil terkekeh.
Kalo harga cocok, pasti dijual dong, hehe?
Namun ternyata tak sedikit pula yang bilang kurang cakep sedikit lagi. Salah satunya Brahmantio, manajer bengkel Sportisi Motorsport (SM). “Bagian depan memang sudah bagus, tapi tangki dan buntut bentuknya kurang menyatu, makanya perlu didesain ulang,” terangnya dengan semangat.
Guna me-redesign motor ber-throttle body 38 mm ini, tim kreatif SM pun beraksi. Sisi depan sebagai area yang dianggap sudah match di hati, dijadikan patokan. Terutama garis lengkung bodi keseluruhan jika dilihat dari samping.
Garis besarnya, bentuk dari depan sampai belakang lengkungannya dibikin seirama. Pertama perhatikan tangki, kini sisi belakang yang dijepit paha sedikit lebih gemuk. Bagian atas samping pun lebih gembung, jika dilihat jadi lebih menyatu dengan fairing.
Lanjut ke buntut yang dibikin single seater. Bentuknya dibikin melengkung seirama tarikan tangki. Sisi atas diberi ornamen beberapa lekukan hingga ujungnya. Paling bawah yang menyambung dengan sepatbor, dibentuk tak lagi melebar aneh seperti bawaan pabrik.
Sebagai ending-nya, diisi sepatbor mungil. Oh iya, jika melihat lampu rem sekilas, pasti mengira sudah diganti. Lantaran jadi dua atas dan bawah. Ternyata asliya cuma diberi penutup dari fiberglass. Nah di kiri-kanannya bercokol lampu sein custom berisi LED.
Perhatian pindah ke sisi tengah. Wow sasis diganti kah? Kok pakai deltabox! Ternyata setelah diteliti secara detail, itu cuma kamuflase sasis bawaan pakai fiberglass juga. “Tertipu kan?” ujar Bram, sapaan Bramantio.
Geser ke bawah lagi. Fairing penutup mesin dan leher knalpot kini tampil lebih panjang hingga belakang, dengan coakan menyesuaikan ‘sasis’ baru dan footstep yang sudah pakai versi aftermarket asal Thailand.
Redesign berlanjut pada penahan cipratan air, atau spatbor depan. Kini dibikin lebih gondrong ke bawah. Efeknya sisi depan terlihat lebih berisi.
Gimana dengan belakang? Sepatbor kolong atau hugger pun tak luput dari redesign. Tentu saja dibikin lebih melengkung seirama bodi belakang. Namun tak hanya itu, sekaligus dibikin menyatu dengan kondom swing arm. Jika hanya sekilas, mirip lengan ayun copotan moge. Awas tertipu!
Selesai? Sebagai finishing-nya seluruh bodi dilabur cat dominan kuning, dikombinasi hitam dan putih, berikut grafis corak Sportisi yang berkesan sangat sporti. Jok pun dilapis ulang pakai kulit warna putih biar serasi.
Nah setelah usai, motor karya bengkel yang beralamat di Jl. Tenggiri No. 4A Rawamangun, Jaktim ini ditampilkan perdana di hadapan publik saat gelaran Otobursa Tumplek-Blek di Senayan (21/5). “Banyak yang nawar, padahal enggak kami jual, hehehe…,” tutup Bram sambil terkekeh.
Kalo harga cocok, pasti dijual dong, hehe?
Data modifikasi :
Ban dpn-blkg : Pirelli Diablo 110/70-17 & 150/60-17
Knalpot : SM VR-X
Piggyback : Dynojet Power Commander V
Engine guard : Nui
Frame slider : Nui
Handgrip : Rizoma look
Footstep : Nui
Spion : Koso
Sein : aftermarket & custom
Ban dpn-blkg : Pirelli Diablo 110/70-17 & 150/60-17
Knalpot : SM VR-X
Piggyback : Dynojet Power Commander V
Engine guard : Nui
Frame slider : Nui
Handgrip : Rizoma look
Footstep : Nui
Spion : Koso
Sein : aftermarket & custom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar