MotoBike - Siapa bilang cuma aplikasi aksesori plug and play (PnP) bakal susah sabet juara kontes modifikasi? Nih, buktinya Honda Scoopy milik Temmy dari gerai aksesori Tem’s Motor dari Jakarta.
Meski hanya berbekal beberapa part pendongkrak tampilan dari Thailand, skutik retro modern berlambang sayap mengepak Temmy berhasil memboyong pulang trofi juara 2 kelas fashion dalam ajang kontes modifikasi skutik yang digelar dalam Otobursa Tumplek Blek 2011 lalu (21-22/05) di Senayan, Jaksel.
Kata Temmy, awalnya Scoopy ini buat pajangan toko. “Gak nyangka dengan tampilan standar dan cuma pasang aksesori Thailand, bisa sabet juara 2!” girang pria yang gerainya mangkal di Jl. Kebon Jeruk III, Jakbar ini. Konsep yang diterapkan adalah standar fashion.
Tapi tentunya pemasangan aksesori-aksesori itu bukan sekadar pasang. Butuh penyerasian antara part dengan tunggangan agar bisa membuat tampilan standar jadi lebih menarik. "Misalnya pemilihan warna, baik pada bodi maupun aksesorinya, desain dan sebagainya harus serasi," beber Temmy.
Contoh pada sektor kaki-kaki, ia mengganti kedua ban pakai merek Michelin M29S ukuran 70/80-14 di depan, sedang belakangnya 80/80-14. Peleknya masih mempercayakan orisinalnya. Hanya saja biar kelihatan lebih ngejreng dan matching dengan warna sok depan standar yang hitam, ia semprot ulang pakai cat Sikkens warna kuning.
Sementara untuk sok belakang, ia coba mengombinasinya dengan produk RRGS yang ulirnya agak besar guna mengikuti lekukan bodi belakang yang semok itu.
Meski hanya berbekal beberapa part pendongkrak tampilan dari Thailand, skutik retro modern berlambang sayap mengepak Temmy berhasil memboyong pulang trofi juara 2 kelas fashion dalam ajang kontes modifikasi skutik yang digelar dalam Otobursa Tumplek Blek 2011 lalu (21-22/05) di Senayan, Jaksel.
Kata Temmy, awalnya Scoopy ini buat pajangan toko. “Gak nyangka dengan tampilan standar dan cuma pasang aksesori Thailand, bisa sabet juara 2!” girang pria yang gerainya mangkal di Jl. Kebon Jeruk III, Jakbar ini. Konsep yang diterapkan adalah standar fashion.
Tapi tentunya pemasangan aksesori-aksesori itu bukan sekadar pasang. Butuh penyerasian antara part dengan tunggangan agar bisa membuat tampilan standar jadi lebih menarik. "Misalnya pemilihan warna, baik pada bodi maupun aksesorinya, desain dan sebagainya harus serasi," beber Temmy.
Contoh pada sektor kaki-kaki, ia mengganti kedua ban pakai merek Michelin M29S ukuran 70/80-14 di depan, sedang belakangnya 80/80-14. Peleknya masih mempercayakan orisinalnya. Hanya saja biar kelihatan lebih ngejreng dan matching dengan warna sok depan standar yang hitam, ia semprot ulang pakai cat Sikkens warna kuning.
Sementara untuk sok belakang, ia coba mengombinasinya dengan produk RRGS yang ulirnya agak besar guna mengikuti lekukan bodi belakang yang semok itu.
Data Modifikasi
Ban depan-belakang : Michelin M29S, 70/80-14 & 80/80-14
Sok belakang : RRGS
Cakram depan : NUI
Paha rem belakang : NUI
Grip gas : KTC racing
Handle kiri-kanan : Bikers
Head lamp : HID 9nine
Stop lamp : LED 9nine
Sign lamp : LED 9nine
Julit jok : Somjin
Cover CVT : Aftermarket from Bangkok
Striping : Scoopy-I Thailand
Setang : Aftermarket model pelangi
Behel belakang : Aftermarket model pelangi
Krom : standar tengah dan samping
Ban depan-belakang : Michelin M29S, 70/80-14 & 80/80-14
Sok belakang : RRGS
Cakram depan : NUI
Paha rem belakang : NUI
Grip gas : KTC racing
Handle kiri-kanan : Bikers
Head lamp : HID 9nine
Stop lamp : LED 9nine
Sign lamp : LED 9nine
Julit jok : Somjin
Cover CVT : Aftermarket from Bangkok
Striping : Scoopy-I Thailand
Setang : Aftermarket model pelangi
Behel belakang : Aftermarket model pelangi
Krom : standar tengah dan samping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar