Selasa, 25 Oktober 2011

Suzuki Crystal Ambulance Merapi


MotoBike - Semenjak bergabung ke dalam Komunitas Lereng Merapi (KLM), sebuah organisasi relawan bagi gunung Merapi pada awal 2003 lalu, Hary Syahroji benar-benar menepati janjinya untuk mengabdikan hidupnya bagi masyarakat di sana.
Saat menjadi relawan itulah beberapa kali Hary mengalami kendala ketika harus menolong korban. Lantaran lokasinya tidak terjangkau oleh mobil medis. Padahal harus diambil tindakan yang cepat. “Terpikir untuk membuat sebuah motor trail yang bisa bergerak dengan cepat dan lincah untuk menembus segala medan,” tutur Hary.
Inilah yang memotivasi manajer hotel berbintang satu di Yogyakarta ini untuk merombak Suzuki RC Crystal miliknya. Menjadi sebuah kendaraan trail yang difungsikan untuk membawa obat-obatan. Pakai Crystal karena pertimbangan bobot mesinnya yang ringan sehingga dapat bermanuver dengan lincah.
Proses dimulai pada awal bulan lalu ketika Merapi sudah menunjukkan tanda-tanda keaktifannya. Mulai dari konsep dan pembuatan ditangani Hary beserta rekan-rekannya di Seturan Adventuretrans Modification. Semua dilakukan dengan teliti untuk hasil maksimal. “Bukan untuk gaya-gayaan. Jangan sampai mau evakuasi malah terbalik kita yang di evakuasi,” papar pria pengggemar olah raga paralayang ini.
Niat awalnya, setelah jadi motor ini akan ditempatkan di posko relawan di lereng gunung Merapi untuk disiagakan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. Tetapi tanpa diduga Merapi sudah keburu meluapkan kemarahannya. Sehingga sebelum semua proses modifikasi selesai, motor yang oleh warga sekitar disebut trail ambulance ini langsung dibawa naik gunung untuk proses evakuasi.

Peranti Pendukung
Dalam setiap aksinya, ada paramedic bag yang berisikan obat-obatan lengkap berikut dengan tabung oksigen kecil. Hary juga melengkapi diri dengan standart safety riding. Seperti jaket, sarung tangan, sepatu motocross dan sebuah helm berikut goggle pelindung mata.
Masih ditambah lagi dengan peralatan komunikasi seperti Handy Talki (HT) dan sebuah megaphone untuk memberikan woro-woro bagi warga. Selain itu di motor terdapat sebuah sirine kecil dan tentu saja seperti layaknya sebuah ambulance, lambang palang merah tidak lupa dipasang oleh Hary.
“Masih banyak peralatan lain yang sebenarnya belum terpasang seperti GPS dan lampu hazard. Berhubung bencana terjadi ya lebih baik saya mendahulukan misi kemanusiaan dulu, finishing lainnya belakangan saja,” papar Hary.
Ada yang mau menyusul?


Data Modifikasi :
Ban dpn : Kenda ‘19
Ban blk : Kenda ‘16
Sok dpn : GL Pro
Sok blk : Satria
Swing arm : Satria
Footstep : SND
Headlamp : Accerbis
Handguard : Accerbis
Stop lamp : Honda Grand
Cover body : Hand made
Knalpot  : Abenk
Stang  : Renthal
Sirine : Type R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar